SEPUTAR GERINDRA BULELENG
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) adalah partai politik di Indonesia. Dibentuk pada tahun 2008, Gerindra berfungsi sebagai kendaraan politik mantan jenderal Prabowo Subianto. Saat ini partai terbesar ketiga di DPR, di mana ia memiliki 78 kursi. Gerindra telah memposisikan dirinya sebagai partai oposisi, tetapi pada 2019 ia bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo, meskipun Prabowo telah mencalonkan diri melawan Joko Widodo dalam pemilihan presiden Indonesia 2014 dan 2019.
Berita Terbaru
Berdasarkan dokumen Manifesto Partai Gerindra,[10] jati diri Partai Gerindra adalah:
Kebangsaan = Partai Gerindra adalah partai yang berwawasan kebangsaan yang berpegang teguh pada karakter nasionalisme yang kuat, tangguh, dan mandiri. Wawasan kebangsaan ini menjadi jiwa dalam mewujudkan segala aspek kehidupan bernegara yang sejahtera, jaya dan sentosa .
Kerakyatan = Partai Gerindra adalah partai yang dibentuk dari, oleh, dan untuk rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang sah atas Republik Indonesia. Keberpihakan pada kepentingan rakyat merupakan sebuah keniscayaan dalam arti semua pihak yakin untuk mewujudkan secara optimal hak-hak seluruh rakyat dalam segala aspek kehidupannya utamanya di bidang kehidupan politiknya terlebih lagi kehidupan kegiatan ekonominya.
Foto Galeri
Religius = Partai Gerindra adalah partai yang memegang teguh nilai?nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kebebasan menjalankan agama dan kepercayaan masing? masing. Nilai?nilai religius senantiasa menjadi landasan bagi setiap jajaran pengurus, anggota, dan kader Partai Gerindra dalam bersikap dan bertindak.
Keadilan Sosial = Partai Gerindra adalah partai yang mencita?citakan suatu tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial, yakni masyarakat yang adil secara ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan kesetaraan gender. Keadilan sosial harus didasari atas persamaan hak, pemerataan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.
Partai Gerakan Indonesia Raya atau GERINDRA adalah partai politik yang menjagokan Prabowo Subianto sebagai calon presiden Indonesia pada tahun 2014 mendatang . Partai yang digawangi oleh Ir. Suhardi M. Sc ini bermula dari suatu keprihatinan terhadap kemelaratan yang dialami oleh masyarakat Indonesia akibat permainan orang yang tidak memperdulikan kesejahteraan bangsa. Ketika November 2007, Fadli Zon dan pengusaha ternama Hashim Djohadikusumo membahas masalah politik yang menurut mereka mulai menjauhi nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya.
Perbincangan mengenai nasib bangsa ini kemudian menjadi gagasan berdiri partai Gerindra yang saat itu baru diwacanakan di kalangan Hashim dan Prabowo. Berdirinya partai ini pun juga mendapat penolakan dari beberapa orang yang tidak ingin terlibat dengan pembuatan parpol baru.
Video Galeri
Perdebatan yang cukup panjang dan alot akhirnya menghasilkan manifesto perjuangan demi kesejahteraan rakyat yang memiliki 6 prinsip dasar partai (Prinsip Disiplin, Prinsip Kedaulatan, Prinsip Kemandirian, Prinsip Persamaan Hak, Prinsip Kerjasama dan Gotong Royong dan Prinsip Musyawarah) dan juga 16 pokok-pokok perjuangan partai Gerindra. Selain itu, pada bulan Desember 2007, di sebuah rumah yang menjadi markas IPS (Institute for Policy Studies) di bendungan Hilir, berkumpullah sejumlah nama seperti Adli Zon, hadir pula Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi dan Haris Bobihoe untuk membicarakan masalah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk. Dengan ini, partai Gerindra ingin mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil, dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD NKRI tahun 1945.
Namun, perjuangan Fadli yang setelah pertemuan itu sakit dan sempat merasa pesimis bahwa gagasan partai baru ini akan terus berlanjut, akhirnya tidak berakhir tragedi. Pada tanggal 6 Februari 2008, terbentuklah Partai Gerindra. Adanya partai ini diharapkan mampu mengabdi untuk menghadapi masalah sistem politik, perekonomian bangsa dan situasi sulit Indonesia dengan mengeratkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Situs Terkait
Maka dengan semangat kemandirian, keberanian, dan kemakmuran rakyat, Partai Gerindra memilih nama Gerakan Indonesia merdeka dan kepala Garuda sebagai perwujudan niat dan komitmen mereka terhadap manifesto Gerakan Indonesia Rayanya.